Cara Merawat dan Menyervis Kipas Sentrifugal Industri dengan Benar

Kipas sentrifugal industri umumnya dibagi menjadi kipas sentrifugal ventilasi proses dan kipas sentrifugal ventilasi pabrik, dan banyak digunakan dalam produksi industri dan bidang konstruksi. Penggunaan dan pemeliharaan kipas sentrifugal yang tepat dapat memastikan masa pakainya dan menjaga stabilitas yang lebih baik.

Kipas sentrifugal terdiri dari komponen utama seperti casing, impeller, poros, dan kotak bantalan, dan umumnya digerakkan oleh motor listrik. Perawatan harian kami berkisar pada komponen-komponen ini untuk menjaga kinerja optimal.

I. Persiapan Sebelum Pemasangan dan Commissioning

1. Lokasi Pemasangan yang Wajar: Saat memasang kipas sentrifugal, pilih tempat yang kering dan berventilasi, dan jaga jarak yang sesuai dari dinding dan benda lain agar tidak mempengaruhi pengoperasian normalnya.
2. Catu Daya Stabil: Sebelum menggunakan kipas sentrifugal, periksa tegangan catu daya untuk memastikan stabil dalam kisaran pengenal untuk menghindari kerusakan pada motor.
3. Inspeksi Pra-startup: Sebelum menghidupkan kipas sentrifugal, periksa apakah impeler dan bantalannya dalam kondisi normal dan apakah ada suara yang tidak normal.
4. Penyesuaian Kecepatan yang Benar: Kecepatan kipas sentrifugal dapat diatur menggunakan konverter frekuensi atau katup penyesuaian. Atur kecepatan secara wajar sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.

II.Perawatan Harian

1. Periksa kipas sentrifugal setiap hari untuk memeriksa benda asing di impeler, kelonggaran komponen pengaman, dan getaran normal. Atasi kelainan apa pun dengan segera.
2. Di akhir setiap shift, bersihkan permukaan impeler serta saluran masuk dan keluar udara, menghilangkan debu dan kotoran dari filter saluran masuk.
3. Periksa kondisi pelumasan mesin. Lumasi bantalan impeller, bantalan motor, dan perangkat transmisi secara teratur. Minyak pelumas atau gemuk harus disuntikkan selama perawatan rutin.
4. Periksa komponen kelistrikan apakah ada kabel yang longgar atau rusak dan pastikan sambungan motor benar dan tidak abnormal. Bila perlu matikan kipas angin dan bersihkan permukaan motor dari debu dan kotoran.

AKU AKU AKU. Perawatan Berkala

1. Pemeriksaan dan Penggantian Filter: Periksa kebersihan filter setiap bulan dan ganti elemen filter bila perlu. Pastikan keselamatan selama penggantian dengan mematikan kipas dan melakukan tindakan isolasi untuk mencegah kecelakaan listrik.
2. Pelumasan: Merawat mesin setiap tiga bulan. Periksa pengoperasian normal sistem pelumasan dan ganti oli pelumas. Bersihkan bantalan impeler saat kipas mati, untuk memastikan keselamatan operator.
3. Pembersihan Kipas: Bersihkan kipas secara menyeluruh setiap enam bulan, hilangkan debu, dan bersihkan pipa dan stopkontak untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi energi. Pastikan kipas angin dimatikan selama pembersihan untuk mencegah kecelakaan.
4. Pemeriksaan Sambungan Sasis: Periksa benda asing seperti pasir dan sedimen secara teratur dan segera bersihkan.
5. Inspeksi Keausan: Periksa secara teratur apakah ada keausan pada kipas angin. Jika ditemukan goresan atau lekukan pada impeler, segera perbaiki atau ganti.

IV. Situasi Khusus

1. Jika kipas tidak digunakan dalam waktu lama, bongkar dan bersihkan secara menyeluruh, lalu keringkan untuk mencegah karat dan korosi oksigen yang dapat mempengaruhi masa pakainya.
2. Jika terdapat kelainan atau suara tidak normal selama pengoperasian kipas, segera matikan dan atasi penyebabnya.
3. Jika terjadi kesalahan operator yang menyebabkan kegagalan fungsi selama penggunaan kipas, segera matikan kipas, bantu personel yang terluka, dan segera perbaiki dan rawat peralatan. Keselamatan harus dipastikan selama pelatihan dan operasi.

Perawatan dan servis rutin kipas sentrifugal sangat penting untuk pengoperasiannya. Jadwal pemeliharaan harus dirinci dan catatan harus dikumpulkan dan diarsipkan secara teratur. Kegiatan pemeliharaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan untuk memastikan pengoperasian peralatan yang stabil dalam jangka panjang. Selain itu, menumbuhkan budaya sadar keselamatan dan menetapkan norma kerja juga diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tugas pemeliharaan.